Saat ini jemaat GKI Harapan Indah dilayani oleh 3 orang Hamba Tuhan, yaitu:
• Pdt. Harianto Suryadi, M. Th. (1994 s.d. sekarang) |
• Pdt. Kasdi Kho, M. Div. (1999 s.d. sekarang) |
• Ev. Lantina Sentosa, M. Th. (2009 s.d. sekarang) |
Untuk mengenal lebih dekat maka akan ditampilkan masing-masing profilnya berikut ini.
-
Pdt. Harianto Suryadi, M. Th.
Dilahirkan di Jakarta 54 tahun yang lalu, sebagai anak kedua dari enam bersaudara dari pasangan Saribun Suryadi dan Setyawati (alrmh). Karena kedua orang tua saya bukan Kristen, demikian juga karena faktor lingkungan pergaulan yang kurang mendukung, mengalkibatkan si kecil Harianto bertumbuh menjadi anak yang nakal: suka usil, sering berkelahi, malas belajar bahkan sejak kelas lima SD sudah merokok.
Pada masa kanak-kanak saya sama sekali buta akan kekristenan, sejak TK sampai SD kelas VI pendidikan agama yang saya peroleh adalah agama Budha (TK dan SD Merdeka – Jatinegara). Saya baru mengenal sedikit tentang kekristenan melalui keluarga paman saya yang telah menjadi Kristen. Mereka sekeluarga rajin beribadah, melayani bahkan setiap hari Sabtu sore rumahnya dijadikan Pos Sekolah Minggu GKI Bungur bagi anak-anak tetangga. Melalui keluarga paman itu sejak tahun 1971 saya mulai ikut Sekolah Minggu di Pos tersebut dan hari Minggunya bersama keluarga paman saya beribadah di GKI Bungur.
Sekalipun sejak tahun 1971 sudah mengikuti Sekolah Minggu, dan selanjutnya aktif di Komisi Remaja GKI Bungur, namun saya belum menjadi orang Kristen sungguhan. Kenakalan remaja termasuk merokok, membolos, menyontek dan lain-lain,
masih menjadi bagian hidup. Puji Syukur kepada Tuhan melalui Retreat Pemuda GKI Bungur yang ke-IV tanggal 3-5 September 1978 di Villa Tugu Indah Puncak, saya menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya melalui kotbah yang disampaikan oleh Pdt, Bubby Ticoalu. Sesuai dengan tema Retreat “Hidupku Bukannya Aku Lagi” Sejak saat itulah saya menjalani kehidupan yang baru. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” II Korintus 5:17.Setelah mengikuti katekisasi selama 4 bulan kemudian saya menerima baptisan kudus pada tahun 1979 dan sejak saat itu saya aktif dalam berbagai kegiatan gereja antara lain: Paduan Suara, Menjadi Guru Sekolah Minggu, memimpin PA, Aktif dalam kegiatan Pekabaran Injil Pribadi dengan metode 4 Hukum Rohani (campus Crusade) dan berbagai kegiatan lainnya. Pada tahun itu juga untuk pertama kalinya saya menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan melalui altar calling yang dilakukan oleh Pdt. Stephen Tong di GKI Gloria/ Pinangsia.
Semula setelah tamat SMEA saya berencana untuk menlanjutkan studi ke Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang, namun karena takut ayah tidak mengizinkan atau marah maka niat itu saya batalkan, kemudian saya menerima tawaran seorang teman untuk bekerja di anak perusahaan PT Sosro. Sekalipun honor yang saya diperoleh cukup lumayan, lingkungan kerja yang menyenangkan, bahkan sangat disayang oleh atasan dan juga pemilik PT Sosro ( Bpk Suryanto) namun hati saya tidak ada damai sejahtara hal ini kemudian saya menyadari karena saya telah melarikan diri dari panggilan Tuhan.
Awal Agustus 1981 saya memberanikan diri melangkah dengan iman, meninggalkan keluarga untuk studi Teologi di SAAT Malang, hingga selesai tahun 1985. Tepat tanggal 01 Juli 1985 saya mulai menjalani praktek di gereja asal (GKI
Bungur). Di jemaat dimana saya dilahirkan secara rohani, dibesarkan dan dibentuk, di jemaat ini pula saya menemukan tulang rusuk saya, yakni Jenny Atmaja. Kami menikah tahun 1988 dan kemudian dikarunia dua orang anak: Devi Rachellia dan Timothy Joshua.Tanggal 15 April 1988 saya diteguhkan sebagai Tua-tua Khusus (calon pendeta) dan ditahbiskan kedalam jabatan pendeta GKI pada tanggal 29 Juni 1992. Tepat 1 hari setelah hari penahbisan, rumah pastori yang kami tempati terbakar habis,
termasuk semua buku perpustaan pribadi yang saya kumpulkan selama 10 tahun, baju, mainan anak-anak dan bahkan surat-surat berharga. Peristiswa kelabu itu membuat kami sekeluarga mengungsi sementara di rumah orang tua, namun
rupanya di saat itulah Tuhan ingin menyatakan visi lewat seorang teman mertua kami yang datang berkunjung dengan mengatakan : “Pak Harianto coba buka Pos di Harapan Indah, Bekasi” dan perkataan ibu itulah yang menjadi visi bagi kami untuk membuka Pos PKP GKI Harapan Indah pada tahun 1994.Setelah Pos PKP GKI Harapan Indah menjadi Bakal Jemaat (1998) dan kemudian Bakal Jemaat GKI Harapan Indah menjadi Jemaat GKI Harapan Indah (1999) maka secara resmi melalui kebaktian Pelembagaan saya juga diteguhkan sebagai Pendeta GKI untuk basis pelayanan di GKI Harapan Indah.
Karena kemurahanNya, selain di Jemaat GKI Harapan Indah Allah juga memberikan kesempatan saya untuk melayani pada lingkup yang lebih luas, baik di klasis Priangan demikian juga di Sinode Wilayah, Saat ini saya menjabat sebagai
anggota Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Sinode Wilauah GKI SW Jabar. Kiranya pujian dan hormat hanya kepada Allah Bapa dan kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang Kepala Gereja. Amin.Telepon: 021 887 2867,
HP: 0816 110 7779,
E-mail: hariantosuryadi [at] yahoo [dot] com, harianto.suryadi [at] gkiharapanindah [dot] org -
Pdt. Kasdi Kho, M. Div.
Dilahirkan di Bagansiapi-api, Riau pada tanggal 20 Maret 1973 sebagai anak bungsu dari delapan bersaudara dari keluarga yang belum mengenal Kristus. Ayahnya bernama Kho Seng Cai dan ibunya bernama Kamariah, keduanya sudah dipanggil Tuhan. Sejak kecil sudah terlibat dalam ritual penyembahan di Kelenteng maupun Vihara, karena ada dorongan dalam hati untuk mencari kebenaran. Akhirnya Tuhan mengasihaninya melalui teman-teman sekolah yang sering mengajak ke persekutuan remaja di Gereja Methodist Indonesia. Di situlah ia mengenal Tuhan dan dibaptis pada tahun 1991.
Pendidikan SD-SMA (1986-1992) diselesaikan di Perguruan Kristen Methodist Indonesia Bagansiapi-api. Dan sejak di SMA mulai terlibat dalam pelayanan sebagai ketua P3MI (Persekutuan Pemuda-Pemudi Methodist Indonesia) dan sebagai penterjemah dalam kebaktian umum dari dialek Hokkian ke bahasa Indonesia. Tahun 1992, setelah menyelesaikan pendidikan SMA, merantau ke Jakarta untuk melanjutkan studi di Akademi Bahasa Asing (ABA) Saint Mary sambil bekerja.
Dan setahun kemudian, setelah melewati pergumulan yang cukup lama, akhirnya meresponi panggilan Tuhan untuk menempuh pendidikan Theologi di Institut Misi dan Alkitab Nusantara (STT IMAN) dari tahun 1993-1998. Dan di almamater
inilah Tuhan mempertemukan dengan pendamping hidup atas diri Marni Lovania. Menikah pada tanggal 4 September 1999 dan dikarunia dua orang anak: Charity Dini Theophany (lahir pada tanggal 13 Juli 2000) dan Clement Theodorus (lahir
pada tangal 23 Agustus 2005).Dari tahun 1997-1999 melayani di Gereja Methodist Indonesia Jemaat Anugerah Jakarta. Seminggu setelah menikah, tepatnya tanggal 10 September 1999, menerima panggilan untuk melayani di GKI Bungur -Bajem Harapan Indah, yang
sebulan kemudian dilembagakan menjadi GKI Harapan Indah, dan melayani sampai sekarang. Pada tanggal 26 Januari 2003 dipenatuakan (diteguhkan menjadi Penatua Khusus) dan pada tanggal 20 Februari 2006 ditahbiskan sebagai pendeta. Dari
tahun 2004 -2009, Tuhan memberi kesempatan untuk melayani sambil melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Indonesia untuk program Magister Divinitas (M. Div).Telepon: 021 8886 5280,
HP: 0816 193 1298,
E-mail: kasdi.kho [at] gkiharapanindah [dot] org -
Ev. Lantina Sentosa, M. Th.
Lahir di Jakarta, 08 November 1965. Anak ke empat dari enam bersaudara. Tumbuh-kembang dalam keluarga non Kristen. Tahun 1986 bertobat dan tahun 1987 dibaptis di Gereja Santapan Rohani Indonesia (GSRI). Sejak itu mulai terlibat
dengan berbagai pelayanan gerejawi seperti pelayanan Sekolah Minggu, kepengurusan gereja dan pelayanan pengabaran Injil baik ke rumah-sakit maupun ke daerah-daerah terpencil.Lulus dari sekolah pendidikan guru (SPG) Santa Maria tahun 1984, kemudian melanjutkan ke ABA Jakarta. pada waktu itu waktu kuliah diselingi dengan bekerja sebagai guru SD. Setelah delapan tahun menjadi guru, masuk ke sekolah teologia tahun 1992 di STTRII.
Panggilan melayani menjadi hamba Tuhan penuh waktu terjadi ketika semakin mendalam melayani gereja dan memahami kebutuhan gereja pada waktu itu, sehingga Tuhan menggerakan hati untuk menyerahkan hidup menjadi hambaNya?
Di dalam proses pertumbuhan iman dan visi pelayanan, Tuhan menuntun semakin mendalam sehingga memunculkan filosophi pelayanan yang dilandasi dari Yohanes 15:16, ”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku
telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu.” Filosophi inilah yang menjadi dasar pelayanan dan kehidupan sampai
hari ini, bahwa; keselamatan dalam Kristus adalah anugerah dan bahwa setiap orang Kristen diberikan pekerjaan baik oleh Tuhan untuk mendapatkan buah yang kekal. Keyakinan ini yang memfokuskan diri untuk menjadi pengajar dan fasilitator jemaat agar dapat mengaktualisasikan diri semaksimal mungkin sebagai orang percaya yang berbuah.Keyakinan ini pula yang mendorong diri untuk terus belajar mengembangkan kemampuan dan pengetahuan diri. Tahun 2009 menyelesaikan program S2 bidang teologia di SAAT, Malang. Harapan ke depan, umat Tuhan sadar akan pekerjaanpekerjaan
baik yang sudah Tuhan titipkan atas mereka dan melakukannya sehingga sebagai umat percaya dalam dunia ini dapat mengaktualisasikan diri semaksimal mungkin menjadi berkat bagi kelaurga, gereja dan dunia. Amin.Telepon: 021 887 0596,
HP: 0858 5561 0978,
E-mail: xarisagody [at] yahoo [dot] com, lantina.sentosa [at] gkiharapanindah [dot] org
Diperbaharui terakhir oleh admin, pada hari Rabu, 5 November 2014, pukul 18:46 WIB.