Renungan Minggu, 8 Juni 2025 – Pentakosta
Persatuan merupakan salah satu hal yang tidak mudah diperjuangkan. Ini dikarenakan hidup manusia diwarnai dengan beragam perbedaan. Perbedaan tersebut hadir di dalam berbagai segi kehidupan.
Di dalam masyarakat, perbedaan tidaklah dapat dielakkan. Perbedaan suku, agama, ras, antar-golongan adalah realitas. Di keluarga pun perbedaan itu nyata.
Orang tua dan anak yang berbeda generasi maupun sifat. Bahkan, sebagai umat Kristen pun kita hidup dalam kepelbagaian. Perbedaan denominasi, perbedaan pandangan mewarnai perjalanan umat Kristen.
Perbedaan-perbedaan tersebut berpotensi untuk memecah belah manusia dengan sesamanya bahkan manusia dengan Allah. Oleh karena itu, manusia membutuhkan bantuan dan pendampingan dalam rangka mempersatukan manusia dengan sesamanya juga dengan Allah.
Bagi umat Kristen, Roh Kudus adalah Roh yang mendampingi dan membantu manusia untuk dapat bersatu dengan Allah dan sesamanya. Roh Kudus sendiri adalah Roh Pemersau. Hal ini karena pada diri-Nya, Roh Kudus merupakan bagian dari kesatuan Allah Tritunggal.
Karya Roh Kudus bukanlah karya yang terpisah dengan Allah Bapa dan Anak. Karya Roh Kudus adalah karya yang ada dalam kesatuan. Bacaan injil Yohanes 14:18-17, 25-27 menunjukkan kesatuan tersebut. Yohanes 14:27 berbunyi.”…. tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku. Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
GKI, di dalam konfesinya meyakini kesatuan Allah Tritunggal dalam karya Roh Kudus. Di dalam penjelasan Konfesi GKI bagian 1.e dan 1.f dituliskan sebagai berikut,
e. Karya Ilahi penciptaan, pemeliharaan, penyelamatan, dan pembaruan itu merupakan anugerah karena dengan dan dalam karya ilahi itu, Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus mengikutsertakan seluruh ciptaan ke dalam persekutuan kasih-Nya yang akrab.
f. Karya ilahi tersebut merupakan satu kesatuan tak terpisahkan. Itu berarti, baik penciptaan, pemeliharaan, penyelamatan, maupun pembaruan, masing-masing merupakan karya dari ketiga Pribadi ilahi secara bersama-sama. (BPMS GKI, Konfesi GKI 2014).
Karya Roh Kudus itulah yang kemudian mempersatukan umat Allah yang berada di dalam perbedaan pada hari Pentakosta. Roh Kudus mempersatukan bukan hanya umat Allah dengan sesamanya tetapi juga umat Allah dengan Allah.
Hal ini berbanding terbalik dengan kejadian menara Babel dimana manusia berusaha bersatu untuk menyombongkan kekuatan mereka sendiri. Akibatnya, manusia justru terpecah-pecah. Bangsa-bangsa terserak, bahasa pun menjadi kacau.
Mala, Roh Kudus, Roh Pemersatu memperkuat pesan terkait pentingnya kesatuan sebagai karya Roh Kudus yaitu mempersatukan umat Allah dengan Allah juga dengan sesamanya. (Dian Penuntun Edisi 39).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- KJ 17:1,2,4
- NKB 162:1-2
- KJ 237:1-2
- Mazmur 104:24-34, 35b
- PKJ 146
- NKB 157:1-3
Tinggalkan Balasan