Renungan Minggu, 1 Juni 2025 – Paskah 7
Dalam dunia penuh kerusuhan,
di tengah kemelut permusuhan
datanglah Kerajaan-Mu;
di Gereja yang harus bersatu,
agar nyata manusia baru,
datanglah Kerajaan-Mu!
Refrein:
Datanglah, datanglah,
datanglah, Kerajaan-Mu!
Menerangi gelap kemiskinan,
menyinarkan terang keadilan
datanglah Kerajaan-Mu;
di lautan, di gunung, di ladang
dan di bandar, di pasar, di jalan
datanglah Kerajaan-Mu!
Lirik di atas adalah lirik lagu “Dalam Dunia Penuh Kerusuhan” dalam Kidung Jemaat 260 bait pertama dan kedua, Lirik kidung ini memuat harapan dari umat kepada Allah. Umat berharap Kerajaan-Nya segera datang menghadirkan damai di dunia.
Menariknya, pengharapan yang terkandung dalam kidung ini memberi dimensi pengharapan yang aktif bagi umat. Dalam menanti harapan itu, terwujud umat selayaknya secara aktif membentuk persekutuan yang menyatu untuk menyatakan kualitas sebagai manusia baru. Dimensi pengharapan aktif semacam inilah yang tampak juga dalam bacaan leksionari hari ini.
Bacaan leksionari hari ini akan menuntun umat dan dunia hidup dalam kesatuan dengan Allah di tengah dunia. Tuntunan ini bermula dari bacaan Injil yang menuliskan doa syafaat Yesus Kristus bagi murid-murid-Nya.
Menariknya, Yohanes 17:20-26 menuliskan doa Yesus bagi orang-orang yang mendengar pemberitaan Injil dari para murid. Orang-orang tersebut didoakan agar dalam kesatuan dengan Yesus, mereka pun turut memperkenalkan Yesus di tengah dunia.
Dengan kata lain, doa Yesus menekankan pentingnya umat hidup menyatu dengan Yesus. Perjuangan umat untuk hidup menyatu dengan Yesus akan memberi kekuatan bagi umat untuk bersaksi.
Kekuatan yang diperoleh dari kesatuan relasi umat dengan Yesus juga tampak dalam bacaan pertama, yakni Kisah Para Rasul 16:16-34. Bacaan Pertama ini berkisah tentang Paulus, Silas dan rekan-rekan yang teguh memelihara iman meski menghadapi ketidakadilan saat itu.
Keteguhan iman Paulus dan Silas berikutnya dikisahkan membuka jalan bagi kepala penjara mengenal Yesus dan memberi diri untuk hidup di dalam Yesus, Dari sini kita dapat melihat bahwa kesatuan relasi umat dengan Tuhan memberi kekuatan bagi umat.
Kekuatan yang diperoleh umat dari Tuhan bukan bagi dirinya sendiri melainkan juga untuk turut ambil bagian menghadirkan solusi bagi dinamika dunia. (Dian Penuntun Edisi 39).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 13:1-3
- PKJ 154:1-3
- NKB 116:1,3,5
- Mazmur 97
- KJ 287b
- NKB 212:1-3
Tinggalkan Balasan