Renungan Minggu, 18 Mei 2025 – Paskah 5
Kata “kasih” tentu sudah tidak asing di telinga umat Kristiani. Kasih selalu diperdengarkan melalui kotbah, nyanyian umat, kata-kata bijak. Kasih juga ditunjukkan melalui beragam aksesoris lainnya (baju, stiker, dan lain-lain).
Sayangnya, sebanyak apa pun kotbah, lagu, kata-kata bijak, aksesoris yang membahas mengenai kasih, perilaku saling mengasihi justru menjadi pergumulan dalam hidup umat Tuhan. Masih banyak umat Tuhan yang mengalami krisis kasih dan kemudian mempertanyakan “Di manakah kasih itu?”.
Salah satu lagu populer dari group musik Black Eyed Peas mempertanyakan mengenai kasih. Dalam lagu mereka yaitu “Where is the Love?”, mereka menuliskan penggalan lirik yang mengkritisi terkait krisis kasih di dunia. Penggalan lirik tersebut, jika diterjemahkan adalah sebagai berikut, “Orang saling melukai, bahkan membunuh. Anak-anak terluka dan menangis. Dapatkah kotbah yang kita dengar dilakukan dalam keseharian? Di mana cinta itu?”
Jika kita melihat kondisi dunia di sekitar kita, krisis kasih dapat kita kita lihat dan rasakan. Tidak sedikit dari anak-anak zaman sekarang yang mengalami perundungan. Entah diri kita ataupun orang lain mengalami penolakan dan terabaikan.
Tidak sedikit orang yang merasa “asing” dan tidak punya rekan/sahabat. Mereka diabaikan dan dikucilkan oleh rekan-rekan lainnya.
Minggu Paskah V mengajak kita untuk kembali menghayati betapa besar kasih Tuhan bagi setiap kita. Kasih Tuhan tetap mencintai bahkan ditengah luka, yang rela berkurban memberikan seluruh-Nya, yang tanpa tembok pemisah dan tidak dibatasi pada kelompok tertentu.
Teladan itulah yang Tuhan berikan sebelum Ia memberi perintah kepada para murid untuk saling mengasihi. Tuhan tidak hanya memerintahkan, tetapi juga memberi teladan lewat hidup, hingga mati, dan bahkan bangkit bagi dunia yang Ia kasihi. (Dian Penuntun Edisi 39).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 6:1-2
- NKB 13
- KJ 362:1-3
- Mazmur 148
- NKB 196:1-3
- PKJ 277:1-3
Tinggalkan Balasan