Renungan Minggu, 26 Januari 2025
Pembacaan Firman Tuhan dalam setiap peribadahan adalah salah satu bagian liturgi yang bertujuan agar umat dapat mendengar dan menikmati keindahan Sabda yang diperdengarkan. Oleh karena itu, pembacaan dan nyanyian Mazmur dalam setiap peribadahan dalam liturgi adalah tugas pelayanan yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Dibutuhkan sebuah persiapan yang matang untuk dapat membacakan setiap bagian-bagian dari Firman Tuhan dengan cara dan sikap hati yang tepat. Dengan memahami terlebih dahulu apa yang dimaksudkan dalam berita Firman Tuhan yang akan dibacakan, pembacaan akan semakin jelas bagi umat yang akan mendengar.
Dengan membaca dan menghayati pembacaan Firman Tuhan, umat akan merasakan keindahan gema berita Firman yang begitu menggugah hati bahkan sebelum kotbah dilayankan.
Dari teks-teks Alkitab yang dibaca hari ini, kita akan melihat bagaimana setiap umat dalam konteks yang berbeda-beda menanggapi pembacaan Taurat Tuhan. Dalam perbedaan konteks umat saat itu, hal yang secara konsisten akan ditemui adalah tanggapan umat dalam mengagumi dan menghormati pemberitaan Taurat. Yesus adalah pemberita pengajar Firman Tuhan yang dikuasai oleh Roh Allah.
Oleh karena itu, ketika Yesus mengajar di rumah ibadat, ia akan membuat semua orang memuji-Nya dan tergugah hatinya ketika mendengar kata-kata penuh kuasa dari Yesus. Inilah juga yang dilihat dalam Teks Nehemia dan Mazmur yang menggambarkan tentang tanggapan serta penghayatan umat pada masa itu tentang Taurat Tuhan. Rasa hormat, haru serta kagum adalah tanggapan umat dalam menanggapi Firman yang hidup dan berdampak dalam konteks hidup mereka masing-masing. (Dian Penuntun Edisi 39).
Bacaan Alkitab:
Nyanyian Jemaat:
- PKJ 27:1-3
- PKJ 198:1-3
- Mazmur 19
- NKB 68:1-3
- PKJ 149:1-3
- NKB 188:1-3
Tinggalkan Balasan